Home » , , » Perkembangan Pola Pangan di Dunia

Perkembangan Pola Pangan di Dunia

Pola pangan di Dunia berubah sesuai dengan perkembangan ekonomi dan industrialisasi. Manusia purba terutama hidup dari tumbuh-tumbuhan. Dengan ditemukannya alat berburu, manusia kemudian belajar memakan makanan hewani.

Penemuan api sekitar 300.000 tahun yang lalu, diikuti penemuan bahwa memasak makanan mempermudah pencernaannya dan merusak sebagian besar bahan-bahan racun yang terkandung didalamnya.

Kurang dari 10.000 tahun yang lalu, manusia belajar membudidayakan hewan dan tumbuh-tumbuhan.membudidayakan tumbuhan menghasilkan dua jenis golngan pertanian, yaitu pertanian jenis padi-padian dan pertanian jenis umbi-umbian. Jenis padi-padian berupa gandum yang sejenis cocok ditanam didaerah empat musim, sedangkan padi dan jagung di daerah tropis.
Perkembangan Pola Pangan di Dunia
Ultah HPS
Jenis umbi-umbian, seperti ubi jalar, singkong, dan talas dapat tumbuh baik didaerah tropis, Demikianlah di berbagai bagian didunia berkembang pola pangan yang didasarkan atas makanan pokok gandum, jagung, bera, singkong, kentang dan sebagainya. Makanan pokok ini merupakan sumber energi, akan tetapi kurang kandungan proteinnya dan vitaminnya, terutama umbi-umbian, sehingga bila tidak disertai dengan makanan sumber protein dan vitamin, akan menimbulkan berbagai penyakit defisiensi gizi.

Pembudidayaan hewan, seperti sapi dan ternak lain lebih cepat berkembang didaerah empat musim. Ini kemungkinan disebabkan penduduk di daerah itu secara naluri merasakan kebutuhannya untuk memakan lebih banyak lemak yang bayak terdapat dalam hewan, memberi hasil samping berupa wol.

Daging, ayam, ikan susu, sayuran, dan buah-buahan menjadi bagian yang taak terpisahkan dari makanan sehari-hari. Perkembanagan teknologi pangan menyebabkan berbagai pangan dapat diperoleh sepanjang musim, melalui teknik pengeringan, pengalengan, pendinginan, dan radiasi.

Penulis : Rahasia

Terimakasih telah membuka site ini semoga bermamfaat bagi kita semua dan kami mohon apabila ada yang keliru mohon dibenarkan dengan berkomentar. Terimakasih.

Lebih Dekat: Facebook Aku | Twitter Aku | Google Plus Aku :: Thank you ::

0 komentar:

Posting Komentar